JENIS MANUSIA PURBA
1. Pithecanthropus robustus (manusia kera berahang besar)
1. Pithecanthropus robustus (manusia kera berahang besar)
Fosil
Pithecanthropus robustus ditemukan oleh Weidenreich pada tahun 1939 di
daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Selain itu ditemukan juga fosil tengkorak
anak berumur sekitar 5 tahun di daerah Mojokerto oleh Von Koenigswald
pada tahun 1936 – 1941 yang kemudian dikenal dengan nama Pithecanthropus
mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto). Fosil ini memiliki ciri hidung
lebar, tulang pipi kuat, tubuhnya tinggi, serta hidupnya mengumpulkan makanan (food
gathering).
Di
lembah Sungai Benggawan Solo banyak sekali ditemukan fosil-fosil manusia purba.
Oleh karena itu, Dr. Von Koenigswald membagi lapisan Diluvium sungai
tersebut menjadi 3 bagian, yakni:
1)
Lapisan Jetis (Pleistosen Bawah) telah ditemukan Pithecanthropus robustus,
2) Lapisan Trinil (Pleistosen Tengah) telah ditemukan Pithecanthropus erectus,
3) Lapisan Ngandong (Pleistosen Atas) telah ditemukan Homo soloensis.
2) Lapisan Trinil (Pleistosen Tengah) telah ditemukan Pithecanthropus erectus,
3) Lapisan Ngandong (Pleistosen Atas) telah ditemukan Homo soloensis.
2. Pithecanthropus dubuis (dubuis
artinya meragukan)
Fosil
Pithecanthropus dubuis ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1939 di daerah
Sangiran pada lapisan Pleistosen Bawah.
Ciri-Ciri :
Ciri-Ciri :
- Badan tegap, tetapi tidak seperti Meganthropus;
- Tinggi badan antara 165 cm – 180 cm;
- Tulang rahang dan geraham kuat serta bagian kening
menonjol;
- Wajah tidak mempunyai dagu;
- Volume otak belum ssempurna, yaitu 750-1.300 cc;
- Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong;
- Alat pengunyah dan otot tengkorak mengecil;
- Hidup diperkirakan 1 – 25 juta tahun yang lalu;
- Makanan masih kasar dengan sedikit pengolahan
3. Homo sapiens
Homo
sapiens merupakan manusia purba yang cerdas dan bentuk tubuhnya seperti manusia
zaman sekarang. Kehidupan manusia purba ini masih sering berpindah-pindah
(mengembara) dan sangat sederhana. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1)
volume otak sekitar 1.000 cc – 1.200 cc,
2) tinggi badannya bisa mencapai antara 130 – 210 m,
3) otot tengkuk telah mengalami penyusutan,
4) alat kunyah dan gigi telah mengalami penyusutan,
5) muka sudah tidak menonjol ke depan,
6) berdiri dan berjalan dengan tegak,
7) berdagu serta tulang rahangnya biasa dan tidak sangat kuat.
2) tinggi badannya bisa mencapai antara 130 – 210 m,
3) otot tengkuk telah mengalami penyusutan,
4) alat kunyah dan gigi telah mengalami penyusutan,
5) muka sudah tidak menonjol ke depan,
6) berdiri dan berjalan dengan tegak,
7) berdagu serta tulang rahangnya biasa dan tidak sangat kuat.
4.Manusia
Purba Homo Soloensis
adalah manusia dari Solo ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo antara tahun 1931–1934. Penemunya adalah Ter Haar dan Oppenorth. Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju dengan berbagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman.
adalah manusia dari Solo ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo antara tahun 1931–1934. Penemunya adalah Ter Haar dan Oppenorth. Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju dengan berbagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman.
Ciri-ciri
Manusia Purba homo Soloensis:
-muka
lebar dengan hidung yang lebar;
-mulutnya
menonjol;
-dahinya
juga masih menonjol, sekalipun tidak seperti jenis Pithecanthropus;
-bentuk
fisiknya sudah seperti manusia sekarang;
-tingginya
130–210 cm; berat badan 30–150 kg;
-hidupnya
sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu.
0 Response to "PIthecanthropus Dan Homo"
Post a Comment